St. Jude Square is a neighborhood living in fear and despair. The dueling gangs of local kingpins Dash and Antuan terrorize the streets and the citizens live without a shred of hope… until mysterious stranger Ryan Hong (Cung Le) arrives in town. He begins to play one gang against the other using his unparalleled martial arts skills, and by calling on the teachings of his brilliant mentor Tiano (Jean-Claude Van Damme) to find the strength to battle back.
However, just as he begins to bring the community under control, Hong is confronted by Mr. V, the town’s ruthless and corrupt police chief. At first Mr. V is impressed by Hong’s skill, but soon sees Hong as a threat to his regime, and the two warriors are locked in a head-to-head battle, pitting the fear and corruption of Mr. V’s regime versus the new beginning Hong represents for the people of St. Jude Square.
[IMDb rating : 4.7/10]
[Awards : - ]
[Production Co : After Dark Films, Dark Castle Entertainment, Silver Pictures]
[IMDb link : http://www.imdb.com/title/tt1735862]
Munich- Chelsea
tampil sebagai juara Liga Champions musim 2011/2012. Setelah hingga 120 menit
kedudukan tetap 1-1,The Blues mengalahkan
Bayern Munich lewat drama adu penalti dengan skor 4-3.Bayern tampil dominan dalam laga di Allianz
Arena, Minggu (20/5/2012) dinihari WIB. Situs resmi UEFA menulis Die Roten
unggul penguasaan bola hingga 64 persen.Bayern juga lebih banyak mendapatkan peluang dengan melepaskan 35
tembakan, dengan tujuh di antaranya tepat sasaran. Sementara Chelsea cuma bisa
menembak sembilan kali dan tiga di antaranya on target.Bermain di kandang, Muenchen terus menekan sejak menit awal.
Sementara Chelsea lebih banyak bertahan dan hanya sesekali mengandalkan
serangan balik.
Muenchen bertubi-tubi menyerang pertahanan
Chelsea. Sejumlah peluang pun berhasil membuat bekThe Blues kocar-kacir. Muenchen yang terus
menekan seharusnya sudah bisa mencetak gol di menit ke-36 ketika bola tendangan
volinya masih tipis di kandang gawang Chelsea.
Meski bermain bertahan, The Blues sendiri memiliki
kesempatan emas di menit 38 lewat tendangan Solomon Kalou. Sayang, bola hasil
tembakannya masih mampu dikendalikan kiper Manuel Neuer.
Statistik pertandingan di babak pertama mendukung
peluang Muenchen untuk meraih trofi. Namun, skor kacamata tak berubah.
Di babak kedua, Muenchen tidak mengendurkan
serangan. Namun, Muenchen baru menghasilkan gol di menit 83 saat bola sundulan
Thomas Mueller dari dalam kotak penalti gagal dihadang Peter Cech.
Keunggulan Muenchen membuat Chelsea ketar-ketir.
Beruntung, Chelsky memiliki penyerang handal macam Didier Drogba yang mampu
memanfaatkan bola sepak pojok Juan Mata untuk menyamakan skor di menit 89. Skor
berakhir imbang 1-1 dan harus dilanjutkan dengan babak tambahan.
Di masa perpanjangan waktu, Muenchen masih terus
menyerang Lampard dkk. Mereka pun menuai hasil kala Didier Drogba menjatuhkan
Ivica Olic di kotak penalti.
Hadiah penalti dari wasit diambil gelandang asal
Belanda Arjen Robben. Sayang, bola tendangan mantan pemain Chelsea itu masih
mampu dihadang kompatriot di bekas klubnya itu, Petr Cech.
Kegagalan ini membuat skor tidak berubah.
Pertandingan pun dilanjutkan dengan adu penalti.
Dalam adu penalti, Muenchen hanya mampu menjebol
gawang Chelsea melalui Phillip Lahm, Mario Gomez, dan kiper Manuel Neuer.
Sedangkan penalti Ivica Olic dan Bastian Schwensteiger gagal.
Sedangkan dari lima penendang penalti Chelsea,
hanya Juan Mata yang gagal menjalankan tugasnya dengan baik. Sedangkan David
Luiz, Frank Lampard, Ashley Cole, dan Didier Drogba sukses menjalankan tugasnya
masing-masing.
Kemenangan ini mengantarkan the
Blues menjuarai kompetisi kasta tertinggi Eropa itu untuk kali pertama
sepanjang sejarah klub. Sementara Munich gagal meraih gelar kelima sepanjang
sejarah klub. Tropi Liga Champions ini adalah tropi kedua Chelsea musim ini,
setelah sebelumnya keluar sebagai juara Piala FA.
Ini adalah gelar Liga Champions pertama sepanjang sejarah
Chelsea. Sebelumnya, pencapaian terbaik mereka adalah final tahun 2008.Bagi Bayern, kekalahan ini membuat mereka tetap mengumpulkan empat
gelar, yakni pada edisi 1974, 1975, 1976, dan 2001.
Nonton program acara Indonesia Lawyers Club di TV One rabu 16/5 kemarin mengetengahkan diskusi tentang konser lady gaga yang ditolak oleh FPI dan tidak diizinkannya konser itu untuk digelar oleh kepolisian. Dari beberapa komentar yang saya saksikan ada bebrapa yang menarik. namun dalam catatan saya, dimana Ketua An Nashr Institute Munarman SH membantah berbagai klaim dari Ratna Sarumpaet yg mewakili kaum liberal terhadap ormas-ormas islam. Bantahan
pertama terkait klaim sepihak Ratna Sarumpaet bahwa kelompok-kelompok liberal
mewakili Silent majority (Istilah untuk kelompok atau masyarakat yang tidak
mengekspresikan pendapat mereka secara terbuka-red), menurutnya pengakuan
tersebut merupakan pengakuan yang tidak memiliki fakta.
“Kelompok yang selalu mengklaim silent majority, seolah-olah
mewakili Silent majority, padahal nggak ada itu. Kita pernah uji lapangan kok,
itu tidak terbukti, itu omong kosong besar.” Kata Munarman.
Kedua, Munarman membantah kesan yang dibangun bahwa negara
tunduk dan dikontrol oleh tekanan kelompok Islam Islam saja.
“Seolah-olah negara mengikuti kelompok tertentu, tuduhannya kan
kepada kelompok Islam. Itu mereka meminta membubarkan FPI, menekan-nekan
negara, itu kan hendak mengendalikan negara juga. Dulu mereka meminta
dibatalkannya RUU APP mengendalikan negara juga.” Lontarnya.
Lebih dari itu, menurutnya jika mereka merupakan liberal sejati,
seharus membebaskan pula kelompok manapun berpartisipasi menuntun negara, bukan
malah membatasi kelompok lain.
“Satu sisi umat Islam dilarang mengendalikan negara, Sementara
dengan bebasnya mereka mau mengendalikan negara, ini kan gak bener. kalau
betapa seorang liberal, mestinya dibebaskan saja kita sama-sama mengendalikan
negara. Jangan seolah-olah umat Islam mengendalikan negara haram tidak boleh,
tapi kalau mereka liberal-liberal itu mengendalikan negara itu halal, boleh”
beber Munarman.
Sambung Ketua Bidang Nahi Munkar DPP FPI ini, sikap kelompok
liberal dalam mengopinikan negara dikendalikan oleh kelompok Islam saja adalah
ketidak jujuran mereka dalam bernegara dan pengkhianatan terhadap ideologi
mereka sendiri.
“Itu cara berfikir yang tidak liberal justru, mengkhianati
liberalisme sendiri. Jadi tidak betul kalau liberal, mereka fasis juga, cuma
fasis dalam liberalisme.” tegasnya
Munarman juga membantah pernyataan Ratna Sarumpaet yang
seolah-olah kelompok Islam tidak mengurus persoalan kemiskinan, penzholiman
terhadap TKI di luar negeri, dan persoalan korupsi. Menurut Munarman,
pernyataan tersebut tidak benar, karena seluruh ormas Islam sudah bekerja
menangani kemiskinan. Bahkan terkait persoalan TKI yang mengalami masalah di
Arab Saudi, FPI sudah mengadvokasi dan memberi bantuan langsung ke rumah sakit
di Madinah, ketika pihak-pihak lain belum dapat menembus kesana.
Cuplikan ILC TV One 16/05/2012
“Saya ikut menghantarkan uang itu sendiri, tapi kan tidak ada
meliput hal seperti ini” jelas Pengacara muda ini, yang sebelumnya didahului
oleh Habib Selon ketika membantah Ratna sekaligus menjelaskan bahwa FPI juga
peduli pada persoalan korupsi dan sudah membuat posko di Komisi pemberantasan
Korupsi (KPK).
Ia pun menegaskan bahwa umat Islam justru yang bekerja untuk
kemanusiaan bukan kelompok liberal yang selama ini mengklaim mewakili
masyarakat umum.
“Jangan seolah-olah umat Islam tidak melakukan apa-apa untuk
kemanusiaan, seolah-olah kamilah yang melakukan untuk kemanusiaan, itukan omong
kosong juga menurut saya, gak ada. Kita juga bekerja untuk kemanusiaan juga
kok, bukan mereka yang mengklaim kelompok-kelompok mewakili mayoritas, padahal
tidak ada yang mewakili mayoritas” tambahnya.
Munarman juga menantang kelompok liberal untuk membuktikan bahwa
mereka mewakili masyarakat mayoritas secara Riil, dan menghentikan klaim
sepihak yang selalu mereka bangun.
“Saya kira kalau dipertandingkan misalnya, Kita uji saja, kita ilmiyah,
faktual, saya tidak mengkhayal-khayal. Itu kelompok di Internet yang minta
bubarkan JIL atau minta bubarkan FPI yang banyak? Minta bubarkan JIL yang lebih
banyak ! Mana ada klaim-klaim begitu, berhentilah mengklaim-klaim mewakili
mayoritas. Kita mewakili diri kita sendiri, jadi jelas ideologi kita, bahwa
yang diwakili adalah kelompok liberal, bahwa mereka kepinginnya tidak ada
larangan apapun bebas-sebebas-bebasnya” tuturnya.
Dia pun mengutarakan pandangan bahwa jika persoalan kenegaraan
dikembalikan kepada parameter konstitusi, tidak ada masyarakat harus perpedoman
kepada ukuran kemanusiaan, melainkan kepada religiusitas
” Tidak ada di konstitusi itu kita harus menghormati
kemanusiaan, ini berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. pada pasal 28 konsitusi
juga, ini mesti kelakuan-kelakuan kita juga harus menghormati norma-norma
budaya dan agama setempat. Jadi mengada-ada juga Lady Gaga disuruh pakai
kebaya, yang fakta-fakta saja” Pungkas Munarman disambut tepuk tangan hadirin. (bilal/arrahmah.com)